Langsung ke konten utama

Hakikat Manusia Sebagai Makhluk

HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK


بِسْــــــــــــــــــمِاللهِالرَّحْمَنِالرَّحِيْمِ

Nama : Isten Ishak
Prodi  : Statistika
Semester : I (satu)
NIM   : 211601012

Hakikat manusia sebagai makhluk
  Beberapa wujud hakikat manusia sebagai makhluk yang akan memberikan gambaran yang jelas bahwa manusia berbeda dengan hewan. Wujud sifat hakikat manusia sebagai makhluk ini merupakan karakteristik yang hanya dimiliki oleh manusia. Faham eksistensialisme mengemukakan bahwa karakteristik manusia tersebut seharusnya menjadi bahan pertimbangan dalam menetapkan dan membenahi arah dan tujuan pendidikan. 
  Umar Tirta Raharja dan La Sulo mengatakan di antara wujud sifat hakikat manusia adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan Menyadari Diri
     Melalui kemampuan ini manusia betul-betul mampu menyadari bahwa dirinya memiliki ciri yang khas atau karakteristi diri. Kemampuan ini membuat manusia bisa beradaptasi dengan lingkungannya baik itu limgkungan berupa individu lainnya selain dirinya, maupun lingkungan nonpribadi atau benda.Kemampuan ini juga membuat manusia mampu mengeksplorasi potensi-potensiyang ada dalam dirinya melalui pendidikan untuk mencapai kesempurnaan diri.
Kemampuan menyadari diri ini pula yang membuat manusia mampu mengembangkan aspek sosialitas di luar dirinya sekaligus pengembangan aspek individualitas di dalam dirinya.

2. Kemampuan Bereksistensi
     Melalui kemampuan ini manusia menyadari bahwa dirinya memang ada dan eksis dengan sebenarnya. Dalam hal ini manusia punya kebebasan dalam ke ‘beradaan’ nya. Berbeda dengan hewan di kandang atau tumbuhan di kebun yang ‘ada’ tapi tidak menyadari ‘keberadaan’ nya sehingga mereka menjadi onderdil dari
lingkungannya. Sementara itu manusia mampu menjadi manajer bagi lingkungannya. Kemampuan ini juga perlu dibina melalui pendidikan. Manusia perlu diajarkan belajar dari pengalaman hidupnya, agar mampu mengatasi masalah dalam hidupnya.

3. Pemilikan Kata Hati (Conscience of Man)
     Yang dimaksud dengan kata hati di sini adalah hati nurani. Kata hati akan melahirkan kemampuan untuk membedakan kebaikan dan keburukan. Orang yang memiliki hati nurani yang tajam akan memiliki kecerdasan akal budi sehingga mampu membuat keputusan yang benar atau yang salah. Kecerdasan hati nurani inipun bisa dilatih melalui pendidikan sehingga hati yang tumpul menjadi tajam. Hal ini penting karena kata hati merupakan petunjuk bagi moral dan perbuatan.

4. Moral dan Aturan
     Moral sering juga disebut etika, yang merupakan perbuatan yang merupakan wujud dari kata hati. Namun, untuk mewujudkan kata hati dengan perbuatan dibutuhkan kemauan. Artinya tidak selalu orang yang punya kata hati yang baik atau kecerdasan akal juga memiliki moral atau keberanian berbuat. Maka seseorang akan bisa disebut memiliki moral yang baik atau tinggi apabila ia mampu mewujudkanya dalam bentuk perbuatan yang sesuai dengan nilai-nilai moral tersebut.

5. Kemampuan Bertanggung Jawab
     Karakteristik manusia yang lainnya adalah memiliki rasa tanggung jawab, baik itu tanggung jawab kepada Tuhan, masyarakat ataupu pada dirinya sendiri. Tanggung jawab kepada diri sendiri terkait dengan pelaksanaan kata hati. Tanggung jawab kepada masyarakat terkait dengan norma- norma sosial, dan tanggung jawab kepada Tuhan berkaitan erat dengan penegakan norma-norma agama. Dengan kata lain kata hati merupakan tuntunan, moral melakukan perbuatan,dan tanggung jawab adalah kemauan dan kesediaan menanggung segala akibat dari perbuatan yang telah dilakukan.

6. Rasa Kebebasan (Kemerdekaan)
     Kebebasan yang dimaksud di sini adalah rasa bebas yang harus sesuai dengan kodrat manusia. Artinya ada aturan-aturan yang tetap mengikat, sehingga kebebasan ini tidak mengusik rasa kebebasan manusia lainnya. Manusia bebas berbuat selama perbuatan itu tetap sesuai denga kata hati yang baik maupun moral atau etika. Kebebasan yang melanggar aturan akan berhadapan dengan tanggung jawab dan sanksi-sanksi yang mengikutinya yang pada akhirnya justru tidak memberikan kebebasan bagi manusia.

7. Kesediaan Melaksanakan Kewajiban dan Menyadari Hak
     Idealnya ada hak ada kewajiban. Hak baru dapat diperoleh setelah pemenuhan kewajiban, bukan sebaliknya. Pada kenyataanya hak dianggap sebagai sebuah kesenangan, sementara kewajiban dianggap sebagi beban. Padahal manusia baru bisa mempunyai rasa kebebasan apabila ia telah melaksanakan kewajibannya dengan baik dan mendapatkan haknya secara adil. Kesediaan melaksanakan kewajiban dan menyadari hak ini haru dilate melalui proses pendidikan disiplin. Sebagaimana dikutip oleh Umar dan La Sulo, Selo Soemarjan menyatakan bahwa perlu ditanamkan empat macam pendidikan disiplin untuk membentuk karakter yang memahami kewajiban dan memahami hak-haknya.
1. disiplin rasional yang bila dilanggar akan melahirkan rasa bersalah.
2. disiplin sosial, yang bila dilanggar akam menyebabkan rasa malu.
3. disiplin afektif, yang bila dilanggar akan melahirkan rasa gelisah dan
4. disiplin agama, yang bila dilanggar akan menimbulkan rasa bersalah dan berdosa.

8. Kemampuan Menghayati Kebahagian
     Kebahagian bisa diartikan sebagai kumpulan dari rasa gembira, senang, nikmat yang dialami oleh manusia. Secara umum orang berpendapat bahwa kebahagiaan itu lebih pada rasa bukan pikiran. Padahal tidak selamanya demikian, karena selain perasaan, aspek-aspek kepribadian lainnya akal pikiran juga mempengaruhi kebahagian seseorang. Misalnya, orang yang sedang mengalami stress tidak akan dapat menghayati kebahagian secara utuh. Dari contoh ini jelas, bahwa kemampuan menghayati kebahagiaan dipengaruhi juga oleh aspek nalar disamping aspek rasa. Untuk mendapatkan kebahagiaan seseorang harus berusaha. Usaha-usaha tersebut harus berlandaskan norma-norma atau kaidah-kaidah yang ada. Namun usaha-usaha yang dilakukan itu akan terkait erat dengan takdir Tuhan. Sehingga rasa menerima dan syukur akan mempengaruhi kemampuan manusia dalam menghayati kebahagian. Dalam hal ini, pendidikan agama menjadi modalutama untuk dapat menghayati kebahagian.


Referensi

JURNAL ILMIAH DIDAKTIKA: Media Ilmiah Pendidikan dan Pengajaran 13 (2), 2013

Umar Tirtarahardja dan La Sulo, Pengantar Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2005.

https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=hakikat+manusia+sebagai+makhluk&oq=#d=gs_qabs&u=%23p%3DfEmrwW1qlp0J


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Materi dasar belajar statistika

Beberapa konsep materi penting yang perlu dipahami. Berikut adalah ringkasan inti dari materi dasar statistika:   1. Pengertian Statistika: Statistika adalah cabang ilmu matematika yang berkaitan dengan pengumpulan, analisis, interpretasi, dan penyajian data. Statistika digunakan untuk membuat keputusan berdasarkan data yang dikumpulkan. 2. Statistik vs Parameter: Statistik merujuk pada angka yang dihasilkan dari sampel data, sementara parameter adalah angka yang menggambarkan populasi secara keseluruhan. 3. Metode Statistik: Terdapat dua metode statistik utama, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif digunakan untuk merangkum dan menggambarkan data, sedangkan statistik inferensial digunakan untuk membuat inferensi atau prediksi tentang populasi berdasarkan sampel data. 4. Pengukuran Variabel: Variabel dalam statistika dapat dibagi menjadi variabel kategorikal (atau variabel kualitatif) dan variabel numerik (atau variabel kuant...

Perbedaan Data Analyst dan Data Scientist

Perbedaan antara seorang data analyst dan seorang data scientist terletak pada fokus utama dari peran dan tanggung jawab masing-masing dalam pengelolaan data dan analisis. Berikut adalah perbedaan antara data analyst dan data scientist: 1. Data Analyst: - Fokus Utama: Seorang data analyst memiliki fokus utama pada menganalisis data yang ada untuk memberikan wawasan yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan bisnis. Mereka biasanya bekerja dengan data historis dan saat ini untuk menjelaskan tren, pola, dan informasi yang dapat membantu perusahaan membuat keputusan yang lebih baik. - Keterampilan Utama: Data analyst biasanya memiliki keterampilan analisis data yang kuat, pemahaman statistik dasar, dan keahlian dalam menggunakan alat analisis data seperti Excel, SQL, dan bahasa pemrograman seperti Python atau R. Mereka juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk menyampaikan temuan mereka secara efektif kepada pemangku kepentingan. 2. Data Scientist: - Fokus Utama: Seor...

Analisis Deskriptif

 Analisis deskriptif adalah metode statistik yang digunakan untuk merangkum, menganalisis, dan menginterpretasikan data agar dapat memberikan pemahaman yang jelas tentang karakteristik dasar dari data tersebut. Tujuan utama dari analisis deskriptif adalah untuk menyajikan data secara ringkas dalam bentuk yang lebih terstruktur dan dapat dimengerti, tanpa melakukan inferensi statistik atau membuat kesimpulan tentang populasi yang lebih luas. Berikut adalah beberapa konsep utama dalam analisis deskriptif:   1. Pengumpulan Data: Langkah pertama dalam analisis deskriptif adalah mengumpulkan data yang relevan. https://istenishak.blogspot.com/2024/07/langkah-pengumpulan-data.html 2. Pemusatan Data: Pemusatan data melibatkan mengidentifikasi nilai tengah atau nilai pusat dari data. https://istenishak.blogspot.com/2024/07/pemusatan-data.html 3. Penyebaran Data: Penyebaran data menggambarkan seberapa tersebar data tersebut di sekitar nilai pusatnya. https://istenishak.blogspot.com/2024...