LAPORAN KEGIATAN SISWA
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
BUDIDAYA RUMPUT ODOT
DI SMK NEGERI 1 MOOTILANGO
OLEH:
ISTEN ISHAK
AGRIBISNIS TERNAK RUMINANSIA
POKJA HUBUNGAN INDUSTRI
SMK NEGERI 1 MOOTILANGO
2021
HALAMAN PENGESAHAN
NAMA : ISTEN ISHAK
JUDUL : BUDIDAYA RUMPUT ODOT DI SMK
NEGERI 1 MOOTILANGO
PROGRAM KEAHLIAN : AGRIBISNIS TERNAK RUMINANSIA
NAMA DUDI : SMK NEGERI 1 MOOTILANGO
Mootilango, April 2021
Disahkan/disetujui
Pembimbing Kapro
Husain Furqan Abusari, S.Pt Suriati Baderan, M.Pd
NIP. 19780211 201101 2 001
Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 1 Mootilango
Asdik Naki, M.Pd
NIP. 19730914 200003 1004
KATA PENGANTAR
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang selalu melimpahkan rahmatnya sehingga saya dapat menyelesaikan kegiatan Prakerin serta menyusun laporannya dengan baik.
Laporan ini saya susun berdasarkan pengalaman yang didapatkan saat melaksanakan Prakerin di SMKN 1 MOOTILANGO. Laporan ini saya susun sedemikian rupa dengan harapan bisa diterima oleh guru pembimbing serta sebagai referensi untuk adik kelas nantinya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah membantu melancarkan seluruh kegiatan ini, diantaranya:
Bapak Asdik Naki, M.Pd, selaku kepala SMKN 1 Mootilango
Ibu Suriati Baderan, M.Pd, selaku kepala program keahlian Agribisnis Ternak
Bapak Husain Furqan Abusari, S.Pt selaku pembimbing
Bapak dan Ibu Guru yang sudah memberikan bimbingan selama pelaksanaan praktek kerja lapangan,
Orang tua yang selalu mendukung kami dan Seluruh pihak yang sudah membantu dalam penyusunan laporan ini.
Kami juga menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Namun kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam penyusunan laporan ini. Semoga laporan prakerin ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak.
Mootilango, April 2021
Penyusun
DAFTAR ISI
2.1 Rumput Odot (Pennisetum Purpureum cv. Mott) 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Usaha peternakan baik dalam skala modern maupun tradisional selalu berkaitan dengan tumbuhan yang digunakan sebagai pakan ternak tekhususnya ternak ruminansia. Dalam peranannya sebagai pakan tenak, hijauan sangat penting karena pada umumnya pakan hijauan memiliki kadar serat yang tinggi dan sangat baik ketika diberikan pada ternak khususnya ruminansia. Pakan ternak harus memiliki kandungan nutrisi guna mencukupi kebutuhan nutrisi ternak untuk pertumbuhan ternak itu sendiri. Umumnya, pakan ternak berupa hijauan ini dibudidayakan tersendiri bagi peternak.
Pakan hijauan untuk ternak ruminansia seperti sapi dan lain-lain yaitu salah satunya adalah rumput odot. Daryatmo (2019) mengatakan bahwa rumput odot merupakan salah satu jenis rumput yang sesuai untuk pakan ternak, karena memiliki beberapa keunggulan. Keunggulan dan kepraktisan rumput Odot. Dalam penggunaan rumput Odot, para peternak akan memperoleh efisiensi yaitu dalam pembudidayaan, rumput Odot mudah tumbuh meski di bawah naungan. Efisiensi lain adalah dalam pemberian pakan hijauan dari rumput Odot untuk sapi dan domba sama-sama dapat mencapai 100% terdiri atas rumput Odot.
Pakan hijauan seperti rumput odot biasanya dibudidayakan oleh para peternak ruminansia. Dalam pembudidayaan tanaman pakan ternak seperti rumput odot selalu membutuhkan lahan yang cukup, sehingga peternak juga perlu menguasai tentang bagaiaman cara mengolah lahan dengan baik dan benar. Berdasarkan uraian diatas perlu dilakukan praktikum penanaman rumpu odot.Yang mana nantinya dapat mengetahui macam-macam bahan pakan beserta kandungan nutrisinya, dan mengetahui bagaimana kualitas bahan pakan yang baik untuk digunakan untuk pakan ternak.
1.2 Tujuan PKL
Tujuan pelaksanaan praktek kerja lapangan diantaranya adalah:
Siswa diharapkan dapat mengimplementasikan materi yang selama ini didapatkan di sekolah sehingga dapat diterapkan dengan baik.
Siswa dapat membentuk pola pikir yang konstruktif pola pikir bagi siswa-siswi prakerin. Sehingga dapat melihat peluang di masa depan.
Bisa melatih siswa untuk berkomunikasi atau berinteraksi secara profesional di DUDI kerja yang sebenarnya. Sehingga tidak merasa takut atau canggung lagi berkomunikasi secara profssional.
Dapat membentuk etos kerja yang baik bagi siswa-siswi prakerin. Sehingga kedepannya siswa dapat menjadi sosok lulusan dan berkualitas.
Bisa menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan dasar yang dimiliki oleh siswa-siswi prakerin sesuai bidang masing-masing.
Tujuan prakerin bagi siswa yang ketujuh adalah bisa menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dengan dunia industri maupun dunia usaha.
1.3 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan praktek kerja lapangan adalah:
Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian profesional, dengan keterampilan, pengetahuan, serta etos kerja yang sesuai dengan tuntutan zaman.
Mengasah keterampilan yang di berikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Menambah keterampilan, pengetahuan, gagasan-gagasan seputar dunia usaha serta industri yang professional dan handal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Rumput Odot (Pennisetum Purpureum cv. Mott)
Rumput Gajah Odot (P. purpureum cv. Mott) merupakan salah satu rumput unggul karena produksi kualitas cukup tinggi, palatable, mudah dibudidaya, tahan penyakit dan mampu beradaptasi pada kondisi lingkungan yang bervariasi. Pemenuhan kebutuhan pakan untuk memelihara atau meningkatkan produksi dan populasi ternak dibutuhkan ketersediaannya yang berkesinambungan. Keberadaan sumberdaya tanaman pakan dipengaruhi oleh unsur lingkungan fisik maupun hayati yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pakan (Ressie, 2018).
Rumput odot atau biasa juga disebut rumput gajah mini, jenis rumput yang tergolong baru di Indonesia. rumput odot sangat baik digunakan sebagai pakan ternak sapi, kambing, domba, kerbau, kuda, rusa, kelinci, kalkun, dan yang lain sebagainya. Berdasarkan beberapa sumber rumput odot berasal dari Amerika dengan nama latin Pennisetum purpureum cv Mott yang masih satu jenis dengan rumput gajah namun tumbuh pendek dengan batang yang lunak dan tidak berbulu. Rumput odot berbeda dengan varietas rumput gajah yang lain. Tinggi maksimal hanya 1 meter saja dan batangnya tetap pendek meskipun sampai waktunya berbunga. Jarak antar ruas hanya 2-4 cm oleh karena itu, ruas batangnya sangat pendek, daunnya lebih banyak di banding rumput gajah (Antika, 2018)
Menurut Chemisquy et al. (2010) dan USDA (2012) klasifikasi rumput gajah mini adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Sub-kingdom : Tracheobionta
Super-divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Sub-kelas : commolinidae
Ordo : poales
Famili : poace (suku rumput rumputan)
Bangsa : paniceae Genus : pennisetum
Spesies : P. purpureum cv. Mott
Selain P. purpureum cv. Mott, P. purpureum terdiri dari beberapa kultivar lain yaitu P. purpureum cv. Muaklek, P. purpureum cv. Bana, P. purpureum cv. Taiwan A148, P. purpureum cv. Common, P. purpureum cv. Wruk wona, P. purpureum cv. Tifton dan P. purpureum cv. Kampheng san (Rengsirikul, 2013)
2.2 Pengolahan Lahan
Pengolahan lahan sebelum tanam meliputi sistem pengairan, pembajakan tanah, pemupukan awal, penggaruan dan perataan. Penanaman meliputi penyiapan benih, pindah tanam. Pengolahan setelah tanam meliputi penyiangan, pengelolaan hama penyakit, pemanenan. Pembersihan gulma dilakukan secara mekanik, pengendalian hama dilakukan dengan biopestisida sebanyak 2 kali. Lima belas hari setelah pindah tanam dilakukan penyiangan pertama terhadap gulma secara mekanik. Penyiangan kedua dilakukan pada 30 hari sesudah tanam dengan cara yang sama (Hadi, 2014).
Persiapan lahan merupakan langkah awal dalam penelitian ini setelah semua alat dan bahan dipersiapkan.Persiapan lahan meliputi yaitu pembersihan lahan yang masih terdapat tanaman-tanaman yang dapat mengganggu dalam pertumbuhan rumput Odot. Pada tahap selanjutnya yaitu pengolahan lahan secara manual, dengan menggunakan cangkul dan penggaruk tanah sebagai alat dalam pengolahan lahan ini, yang bertujuan untuk menggemburkan tanah sehingga menjadi media yang siap di tanam. Pembuatan lubang tanam bertujuan untuk mempermudah penanaman, menyediakan tempat bagi akar tanaman dan menyediakan lingkungan perakaran yang baik untuk rumput Odot (Pennisetum purpureum Cv. Mott) (Sulaiman, 2018).
2.3 Penanaman Rumput Odot
Penanaman rumput odot pada lahan yang telah diolah dan digemburkan. Stek rumput diambil dari batang yang sehat, minimal mengandung 2 ruas atau 3 buku, stek dipotong dengan posisi potongan miring sekitar 45º, dengan jarak tanam 75 cm x 35 cm. Stek ditanam dengan posisi miring sekitar 45º ke arah selatan, dengan kedalaman kurang lebih 15 cm dari permukaan tanah atau 2 buku dibenamkan dalam tanah dan 1 buku di atas permukaan tanah. Kegiatan pemeliharaan meliputi penyiraman, penyulaman, penyiangan dan pembumbunan (Listiowati, 2018).
Penyulaman dilakukan untuk mengganti benih yang tidak tumbuh atau mati dan mengganti tanaman yang tumbuhnya kurang baik.Kegiatan penyulaman sebaiknya dilakukan selambat-lambatnya seminggu setelah penanaman.Ada baiknya bila menyediakan tanaman cadangan dalam polibag. Hal ini berguna jika ada tanaman atau benih yang tidak tumbuh dapat segera disulam dengan tanaman cadangan yang berumur sama. Setelah dilakukan penanaman, dalam beberapa hari benih akan tumbuh (Supriatna, 2017).
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Waktu dan Tempat
Praktek kerja lapangan (PKL) dilaksanakan di SMK Negeri 1 Mootilango karena dalam keadaan masa pandemi Covid-19 sehingga tidak ke DUDI. Waktu pelaksanaan selama sebulan dan dimulai tanggal 8 Maret 2021 sampai dengan 8 April 2021.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktek budidaya rumput odot dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Alat dan kegunaan
Bahan yang digunakan dalam praktek budidaya rumput odot dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Bahan dan kegunaan
3.3 Prosedur Kerja
Prosedur kerja dalam pelaksanaan praktek budidaya rumput odot adalah sebagai berikut:
Mengukur lahan yang akan ditanami
Melakukan pembersihan lahan yang akan ditanami
Melakukan pengolahan tanah
Menyiapkan stek rumput odot
Melakukan penanaman rumput odot
Melakukan penyulaman tanaman yang tidak tumbuh
Melakukan penyiangan dari gulma
Melakukan pemupukan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Pelaksanaan budidaya hijauan pakan ternak berupa rumput odot sudah sesuai dengan yang ada di teori. Dimana sebelum penanaman dilakukan pembersihan dan pengolahan lahan itu sendiri. Selanjutnya setelah penanaman dilakukan penyulaman, penyiangan dan pemupukan.
Gambar 1. Pembersihan dan pengolahan lahan
4.1.1 Pembibitan
Bibit rumput odot berasal dari stek, bibit tersebut dipotong sepanjang 15 cm hingga 25 cm selanjutnya dibenamkan ke lahan, Berikut membuat pembibitan rumput odot :
1. Panjang stek minimal 20 cm
2. Berbatang besar, halus, dan tidak berbulu
3. Warna hijau kekuningan
4. Layak untuk tanam
5. Kemungkinan gagal tanam kecil
6. Umur sudah tua.
4.1.2 Pembuatan bedengan dan Pemupukan dasar
Sebelum dilakukan penanaman, perlu dilakukan pembuatan bedengan dan pemupukan dasar terlebih dahulu pada lahan dengan menggunakan pupuk kandang. Dalam pembuatan bedengan ini kita dapat lebih mudah untuk menghitung berapa banyak rumput yang kita hasilkan pada saat panen.
Pada umumnya lahan yang digunakan dalam penanaman rumput odot tersebut harus mendapat sinar matahari yang cukup. Karena pada dasarnya hijauan merupakan tanaman yang berfotosintesis.
4.1.3 Penanaman
Setelah dilakukan pembuatan bedengan dan pemupukan dasar, secepatnya dilakukan penananman. Penanaman bibit rumput berupa stek dengan 3 ruas, dimana 2 ruas ditanam didalam tanah dan 1 ruas diluar. Jarak tanaman dalam barisan 30-50 cm.
4.1.4 Pemupukan
Sebagai sumber zat hara untuk mencukupi kebutuhan nutrisi dan memperbaiki struktur tanah, maka dilakukan pemupukan.
Untuk pemupukan rumput odot kita bisa menggunakan pupuk dasar, dengan campur pupuk kandang yang jumlahnya 3 ton/ha.
Jika ingin mempercepat pertumbuhan dapat dilakukan pemupukan pada umur 15 hari setelah tanam dengan pupuk urea atau dengan pupuk NPK sebanyak 60 kg / Ha.
Pupuk cair (urine ternak) sapi, kambing, kelinci fermentasi juga dapat digunakan sebagai bahan pupuk cair untuk pemupukan dengan aplikasi disemprot ke tanaman tanah.
4.1.5 Penyulaman dan penyiangan
Penyulaman dilakukan bila ada tanaman yang mati, segera disulam agar pertumbuhan bisa seragam. Penyiangan dilakukan terhadap pembersihan gulma di sekitar rumpun yang merupakan pesaing dalam mencari unsur hara. Penyiangan dilakukan secara manual engan mencabut gulma tersebut dan biasanya hanya saat awal pertama kali rumput odot ditanam, karena pertumbuhan rumput odot masih kalah dengan gulma.
4.1.6 Pemanenan
Gunakan sabit yang tajam untuk memotongnya. Potong pendek sejajar dengan tanah, jika pemotongannya tinggi batang akan lebih kecil dan jika terkena hujan terus menerus akan busuk dan mati. Pada penanaman pertama kali rumput odot bisa dipanen pada umur 60-70 hari. Ciri-ciri rumput sudah bisa dipanen adalah adanya ruas pada batang berukuran minimal 15 cm. Usia panen pada musim penghujan 35-40 hari. Usia panen pada musim kemarau 40-50 hari. Jika ingin pada musim kemarau tetap panen optimal lakukan pengarian. Jumlah anakan dalam satu rumpun setelah pemanenan 2 dan seterusnya minimal 40 batang dengan potensi produksi bisa mencapai 15 kg per rumpun pada kondisi hara yang baik.
4.2 Pembahasan
Pengolahan lahan yaitu suatu proses mengubah sifat tanah dengan menggunakan peralatan pertanian sehingga dapat diperoleh lahan pertanian yang sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan dan sesuai untuk pertumbuhan tanaman. Pengolahan lahan sendiri terdiri dari beberapa metode dan bagian yakni pengolahan lahan sebelum penanaman dan sesudah penanaman. Hadi (2014) mengatakan bahwa Pengolahan lahan sebelum tanam meliputi sistem pengairan, pembajakan tanah, pemupukan awal, penggaruan dan perataan. Penanaman meliputi penyiapa benih, pindah tanam. Pengolahan setelah tanam meliputi penyiangan, pengelolaan hama penyakit, pemanenan.
Berdasarkan dari apa yang telah dipraktekkan di lapangan mengenai pengolahan lahan dimana dalam kegiatan ini mencakup beberapa metode yang dilakukan terhadap lahan rumput odot. Secara umum pengolahan lahan terdiri dari pembersihan gulma menggunakan peralatan seperti cangkul dan skopang yakni membersihkan sisa-sisa rumput atau tanaman tanaman yang masih adal pada tanah. Seperti yang dikatakan Sulaiman (2018) bahwa persiapan lahan merupakan langkah awal dalam penelitian ini setelah semua alat dan bahan dipersiapkan.Persiapan lahan meliputi yaitu pembersihan lahan yang masih terdapat tanaman-tanaman yang dapat mengganggu dalam pertumbuhan rumput Odot. Metode pengolahan lahan yang dilakukan selanjutnya yaitu pembuatan drainase disekitar batas-batas antara lahan satu dengan yang lain, dimana pembuatan drainase ini memiliki manfaat yang besar bagi lahan. Effendy (2011) mengatakan bahwan manfaat utama dari sistem perencanaan drainase lahan untuk produksi pertanian di lahan basah adalah untuk memperbaiki aerasi tanah. Air yang mengalir didalam tanah akan menyebabkan berkurangnya pertukaran udara diantara butiran tanah dan atmosfir yang menghasilkan penurunan kadar oksigen (O2) di zona perakaran serta bertambahnya karbon dioksida (CO2).
Pengolahan pada suatu lahan sangat penting dilakukan, metode dalam pengolahan lahan perlu diketahui guna memperbaiki tekstur dan kualitas tanah yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari tanaman yang diinginkan terkhusus rumput odot. Pengoalahan lahan yang dilakukan berfungsi untuk mengolah tanah sebagai wadah tanaman untuk hidup, dimana wadah tersebut harus memiliki kualitas yang baik dengan pengelolaan yang benar. Pengolahan tanah pada lahan ini perlu dilakukan dengan benar, karena dapat menentukan kualitas dari tanaman yang kita tanam. Sayekti (2010) berpendapat bahwa pengelolaan kualitas tanah yang tidak tepat dapat mengakibatkan penurunan kualitas tanah, untuk mengetahui seberapa besar kerusakan kalitas tanah maka dapat dibandingkan dengan tanah hutan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa rumput odot merupakan salah satu rumput unggul sebagai pakan ternak. Penanaman rumput odot pada lahan yang telah diolah dan digemburkan. Stek rumput diambil dari batang yang sehat, minimal mengandung 2 ruas atau 3 buku, stek dipotong dengan posisi potongan miring sekitar 45º, dengan jarak tanam 75 cm x 35 cm. Rumput odot di tanam pada lahan yang diolah dengan baik dengan beberapa metode antara lain pembersihan gulma, pembuatan drainase, penggemburan tanah dan pembedengan
5.2 Saran
Perlu dilakukan pembudidayaan rumput odot yang lebih baik, karena rumput odot lebih disukai ternak sapi jika dibandingkan dengan hijauan lain.
DAFTAR PUSTAKA
Antika, C. 2018. Pengaruh Naungan Kelapa Sawit dan Jenis Rumput Terhadap Produktivitas Rumput pada Pertanaman Campuran. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Lampung.
Hadi, M. Hidayat S. Wagiman dan Yayuk R. 2014. Pertanian Organik Suatu Alternatif Pengelolaan Ekosistem Sawah yang Sehat, Alami dan Ramah Lingkungan. Buletin Anatomi dan Fisiologi. Vol. 22, No. 1 : 72-77.
Listiowati, D. Nur H. dan Bahrun. 2018. Pengaruh Kombinasi Pupuk Kandang dan Npk pada Produksi Bahan Kering dan Imbangan Daun Batang Rumput Odot (Pennisetum Purpureum Cv. Mott). Journal of Livestock and Animal Production. Vol. 1, No. 3 : 24-30.
Ressie, M. L. Mullik M. L. dan Dato T. D. 2018. Pengaruh Pemupukan dan Interval Penyiraman terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpereum cv Mott). Jurnal Sain Peternakan Indonesia. Vol. 13, No. 2 : 182-188.
Sulaiman, W. A. Dwatmadji, dan Suteky T. 2018. Pengaruh Pemberian Pupuk Feses Sapi dengan Dosis yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Odot (Pennisetum purpureum Cv. Mott) di Kabupaten Kepahiang. Jurnal Sain Peternakan Indonesia. Vol. 13, No. 4 : 365-376.
Supriatna, A. dan Novi A. N. 2017. Etnomatematika: Pembelajaran Matematika Berdasarkan Tahapantahapan Kegiatan Bercocok Tanam. Seminar Nasional Pendidikan.
LAMPIRAN
Komentar
Posting Komentar